Pengguna ponsel disarankan untuk berhati-hati. Jumlah virus yang menyerang ponsel terus bertambah. Penyebaran virus ponsel ini bermotif ekonomi dengan tujuan mencuri pulsa korbannya hingga terkuras habis.
Product Technical Manager Kaspersky Ary Pryanto mengatakan jumlah virus yang menyerang smartphone dan ponsel mencapai 200 ribuan. Sedangkan virus lokal mencapai ribuan, beberapa di antaranya menyerang ponsel.
Serangan virus ke ponsel kebanyakan ditulis dengan program java yang bisa menjangkiti ponsel lama maupun baru. Sementara virus lokal yang dibuat orang Indonesia juga ada yang bermotif ekonomi. “Virus lokal berisi kode-kode tertentu yang bisa mencuri pulsa,” kata Ary di Jakarta, kemarin.
Semua ponsel rentan terhadap serangan. Virus menyerang semua sistem operasi termasuk Symbian yang banyak digunakan di berbagai merek ponsel terkenal di dunia. Virus juga menyerang ponsel Windows Mobile. “Untuk Windows Mobile, versi komputernya saja ada virusnya, demikian pula di ponsel,” imbuh Ary.
Sementara untuk pengguna BlackBerry bisa sedikit lebih bernafas lega. Ary menyebutkan belum ada virus yang menyerang handset BlackBerry. Namun ancaman bukan berarti tidak ada. Untuk kasus BlackBerry, virus menyerang bagian server yang mengoperasikan layanan BlackBerry.
Lalu bagaimana cara mengetahui jika ponsel telah diserang oleh virus? Untuk mengetahui secara pasti diperlukan tool khusus berupa antivirus. Namun secara umum, jika di ponsel muncul karakter aneh atau menjadi berat, kemungkinan besar telah menjadi korban virus.
Untuk mengatasi hal ini tidak ada yang bisa dilakukan kecuali software ponsel harus diformat ulang. Setelah itu software ponsel diganti dengan yang bebas virus. Kerugian terbesar yang disebabkan oleh virus ponsel adalah rusaknya data yang ada di ponsel. Walhasil seluruh nomor serta data lain yang disimpan dalam ponsel rusak.
Dalam situsnya Nokia memberikan beberapa petunjuk untuk melindungi ponsel dari serangan malware. Di antaranya agar koneksi Bluetooth dibuat dalam modus sembunyi, terutama agar koneksi tidak terlihat oleh orang lain.
Selain itu pemilik ponsel harus tetap waspada saat menerima aplikasi yang dikirim lewat Bluetooth atau MMS. Pemilik ponsel disarankan tidak membuka attachment yang tidak jelas pengirimnya, serta tidak mendownload konten ke ponsel dari sumber yang tidak diketahui.
Virus yang dapat menyerang ponsel dan PDA pertama kali ditemukan sekitar Juli 2004. Virus itu mampu berpindah dan memperbanyak diri dengan perantara Bluetooth. Virus bernama Cabir itu mengaktifkan diri tiap jeda waktu tertentu untuk menyerang korbannya.
Untuk mengatasi virus ponsel beberapa vendor telah menyediakan antivirusnya. Ary mengatakan harga antivirus Kaspersky sekitar Rp 300 ribu termasuk berlangganan update selama 1 tahun.
Antivirus ponsel ini bisa melakukan berbagai fungsi seperti di PC. Antivirus memiliki fasilitas scan on demand. Selain itu ada fasilitas antispam untuk memfilter SMS dan email sampah dimana rata-rata smartphone saat ini memiliki fasilitas email. [E1]
0 komentar:
Posting Komentar